Category Archives: Business & Society

Merit-based vs. Populistic Government?

A hypothesis: A merit-based government could be perceived less successful in good times because it does not give what the people “want”, but protect their “needs”. Whereas in times of crisis, the merit-based government is able to deliver what the people truly needs.
Posted in Business & Society |

Covid-19: leadership in convening the right experts

In the complex “war” against Covid-19, the wisdom of promptly allocating finite resources can only be achieved if leaders assemble and listen to credible experts. The leaders’ humility to admit lack of comprehension is a critical step towards saving humanity.
Posted in Business & Society | Tagged |
“Sexy Killers” documentary:

Cleaning-up Civilization’s Combustion Chambers

Most of us in a modern society take electricity and clean air for granted. An hour of blackout and we will scramble to charge our mobiles, complain about the dysfunctional air conditioning, or missing a favorite television show. We feel we are entitled for the electricity services because we duly pay our monthly dues. As […]
Also posted in Editorial, Indonesia |
Cross-Cultural Management

Komunikasi dan Manajemen Lintas Budaya

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki dua elemen yaitu perbedaan dan kesatuan. Jangan kita menafikan perbedaan dengan hidup dalam ilusi bahwa terdapat satu budaya Indonesia, tetapi let’s cherish and manage the differences. Rule of thumb setiap kali kita berinteraksi dengan budaya-budaya yang berbeda adalah: it’s not right, it’s not wrong, it’s just different.
Also posted in Miscellaneous | Tagged , , |
Corporate Social Responsibility

Bukan Amal, Bukan Bonus!

Jangan sampai kita terus menerus terjebak dan terbolak balik di negara ini dimana kerusakan yang diakibatkan operasi sebuah perusahaan pertambangan malah ditanggung Negara sementara tanggung jawab negara menyejahterakan rakyat malah dilimpahkan kepada perusahaan. Hendaknya baik pejabat pemerintah dan aktor swasta memahami betul peran dan tanggung jawab masing-masing secara profesional. Sah-sah saja tokoh bisnis menjadi negarawan karena setiap warga Negara memiliki hak politik yang setara. Tapi mari kita pahami perbedaan kewajiban setiap elemen untuk mencegah distorsi tanggung jawab.
Also posted in Editorial | Tagged , , |
Masyarakat dalam Negara Lucu

Komunikasi Substansial vs. Komunikasi Sensasional

Sebagai penutup kisah komedi ini, hal lucu terakhir adalah meskipun masyarakat dan media disana sering sekali menunjuk jari kepada “yang salah” tapi sebenarnya kalau mau dicari siapa yang salah sebenarnya salah siapa? Kelucuan-kelucuan ini bagi orang lain mungkin memang benar-benar lucu. Sayang, kita tidak bisa ikut tertawa lepas karena saya dan Anda tahu negara dan masyarakat lucu itu negara dan masyarakatnya siapa.
Also posted in Indonesia | Tagged , |

Indonesia dalam Komunikasi Global

Demokrasi di Indonesia pun sangat patut dikomunikasikan lebih intensif dan proaktif oleh kita sendiri. Setelah pemilu tahun 2004, majalah The Economist menurunkan berita tentang pemilu Indonesia yang berlangsung relatif damai sebagai berita utama. Harian International Herald Tribune di bulan November 2006 ini pun menyebut Indonesia sebagai contoh demokrasi raksasa di Asia Tenggara, apalagi setelah kudeta militer di Thailand. Pada era orde baru kita sering dikritik habis-habisan tentang pelaksanaan demokrasi – tapi kini setelah semuanya jauh lebih demokratis, berita dan kesadaran tentang perbaikan demokrasi seakan-akan tenggelam di tengah berbagai masalah lainnya.
Also posted in Indonesia | Tagged , , , |
Miskonsepsi Kepahlawanan

Pahlawan dan Sejarah pun Butuh Humas!

Apakah ini berarti bangsa kita lebih menghargai perjuangan kekerasan daripada perjuangan intelektual? Semoga saja tidak. Keduanya jelas sangat penting dalam perjuangan pembentukan bangsa dan negara, tapi sudah saatnya kita masyarakatkan bahwa kemerdekaan kita dan usaha para pahlawan tidak melulu bersimpah darah melainkan juga sederetan perjuangan intelektual dan diplomasi.
Also posted in Indonesia | Tagged , , |
Reputasi Hukum

Antara Masyarakat dan Penegak Hukum

Pasca gerakan reformasi, banyak pihak berharap supremasi hukum dapat ditegakkan dengan alat-alat hukumnya yang berfungsi sebagaimana mestinya, tidak lagi basa-basi semasa orde baru. Sayangnya, institusi-institusi penegak hukum di negara ini sampai sekarang masih belum memiliki reputasi yang sungguh-sungguh berwibawa, dihormati, dan disegani. Padahal reputasi semacam itu adalah salah satu prasyarat untuk mereka dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Kehadiran polisi di jalan raya masih sering dilecehkan, otoritas jaksa kerap diacuhkan, dan vonis hakim tidak jarang diragukan.
Also posted in Indonesia | Tagged , , |