Pertemuan Pelajar Indonesia: Indonesia Masa Depan - Suara dan Peran Kaum Muda Den Haag, 22 - 24 Juni 2007

“Suara Bersama Den Haag 2007”

Kami, kaum muda Indonesia yang hadir dalam Pertemuan Pelajar Indonesia: Indonesia Masa Depan‹Suara dan Peran Kaum Muda (PPI: IMD-SPKM) di Den Haag, 22-24 Juni 2007, bersama ini menyatakan:

Kami bertemu dan berkumpul di sini dilandasi oleh semangat dan kehendak bersama untuk turut memberikan sumbangan kolektif, dalam bentuk apapun terhadap proses perbaikan kehidupan bersama sebagai negara dan bangsa Indonesia di masa kini dan mendatang.

Kami bertemu dan berkumpul di sini dipicu oleh kerisauan kolektif. Berakhirnya rezim dan sistem politik Orde Baru pada 1998 telah membawa perjalanan Republik Indonesia tercinta memasuki babak baru kesejarahannya sejak itulah dimulai proses ³reformasi². Namun hingga kini arah dan pijakan baru yang nyata dan kokoh untuk menciptakan keadilan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh warga bangsa belum dirumuskan.

Tidak dipungkiri bahwa telah dicapai sejumlah hasil penting dan strategis sebagai buah dari proses ²reformasi² yang dihela bersama oleh segenap anak bangsa, di antaranya: kebebasan pers dan kebebasan berorganisasi dan berpolitik, pemilihan umum yang relatif jujur dan adil, otonomi daerah, juga pemilihan pejabat pucuk pemerintahan secara langsung oleh rakyat, baik di tingkat nasional maupun lokal.

Kami tidak bisa menutup mata bahwa segenap capaian penting dan strategis tersebut tidak dengan serta merta mengatasi berbagai masalah, terutamaangka kemiskinan massal yang masih cukup tinggi, tingkat kesejahteraan rakyat secara umum juga belum meningkat secara bermakna. Sejumlah warisan buruk rezim lama belum sirna, seperti birokrasi yang korup, kebijakan publik yang tidak berpihak kepada rakyat, serta sistem kepartaian yang elitis. Kerisauan itu makin bertambah ketika kami berpikir dalam konteks strategisdimana kompetisi dengan negara-negara lain dalam tata-dunia global yang tidak adil akan membuat posisi Indonesia semakin terpuruk dalam pergaulan antar bangsa dan negara.

Kendati sistem pemilihan pejabat pemerintahan secara langsung menjanjikan meningkatnya proses pertanggungjawaban pejabat publik, namun sistem baru ini masih kurang mengoptimalkan .pemikiran visioner dan gagasan besar yang menjangkau jauh ke depan termasuk rencana pembangunan jangka panjang. Dalam konteks persoalan kebangsaan dan kenegaraan seperti itulah urgensi kejelasan visi dan kemantapan orientasi Indonesia masa depan semakin mengemuka, khususnya buah pemikiran dari kaum muda saat ini, sebagai pewaris syah Republik Indonesia serta mata rantai menuju generasi selanjutnya.

Rangkaian kegiatan PPI: IMD-SPKM ini adalah salah satu wujud tanggung jawab moral dan intelektual kaum muda Indonesia terhadap masa depan bangsa dan negara, khususnya terhadap lebih dari 230 juta jiwa manusia Indonesia. Tanggung jawab tersebut perlu disadari sebagai tanggung jawab kolektif yang hanya akan optimal dengan kolaborasi sehat berbagai pihak secara sinergis. Oleh karena itu, PPI: IMD-SPKM menjadikan usaha-usaha serupa sebelumnya sebagai bahan kajian dan masukan yang berharga. Dengan demikian, kegiatan ini merupakan bagian dari mata rantai upaya membangun Indonesia masa depan yang lebih baik.

Hasil dari PPI: IMD-SPKM merupakan pokok-pokok pikiran yang terutama akan kami jadikan bahan rujukan bagi upaya kolektif untuk membangun masa depan Indonesia yang lebih baik; meskipun bisa menjadi bahan masukan bagi pengambil kebijakan maupun institusi dan organisasi lain terkait. Jiwa yang dikandung dalam kegiatan ini adalah tanggung jawab pelajar dan kaum muda sebagai individu maupun kolektivitas yang ingin memberikan kontribusi bagi bangsa dan negaranya, bukan sekadar mengajukan tuntutan kepada pihak lain.

Setelah mengalami proses dialektika gagasan secara kolektif sejak sekitar 6 bulan lalu dan berpuncak pada pertemuan di Den Haag pada 22-24 Juni 2007, maka dengan ini kami merumuskan pokok-pokok pikiran bersama dalam ²Suara Bersama Den Haag 2007² yang mencakup:

1. Hasil Kelompok Kerja Sumber Daya Alam

2. Hasil Kelompok Kerja Sumber Daya Manusia

3. Hasil Kelompok Kerja Sumber Daya Institusi / Kelembagaan

4. Hasil Kelompok Kerja Sumber Daya Sosial-Ekonomi

Den Haag, 24 Juni 2007
Kami, yang bertandatangan di bawah ini:
Atas nama seluruh peserta Indonesia Masa Depan 2007, Presidium Pleno Indonesia Masa Depan 2007:

PPI Belanda
Michael Putrawenas

PPI Italia
Berly Martawardaya

PPI Jerman
Achmad Aditya

PPI Russia
Charles Tampubolon

PPI United Kingdom
Muhammad Izzul Hag

This entry was posted in Indonesia, Youth and tagged , , , , . Bookmark the permalink.
  • Byline

    Michael is a professional leader in the fields of energy investments, complex commercial deals, and sustainability with extensive international experience. His personal interests span from socio-political issues, history, and culture.

  • From the Archives

    Antara Masyarakat dan Penegak Hukum

    Pasca gerakan reformasi, banyak pihak berharap supremasi hukum dapat ditegakkan dengan alat-alat hukumnya yang berfungsi sebagaimana mestinya, tidak lagi basa-basi semasa orde baru. Sayangnya, institusi-institusi penegak hukum di negara ini sampai sekarang masih belum memiliki reputasi yang sungguh-sungguh berwibawa, dihormati, dan disegani. Padahal reputasi semacam itu adalah salah satu prasyarat untuk mereka dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Kehadiran polisi di jalan raya masih sering dilecehkan, otoritas jaksa kerap diacuhkan, dan vonis hakim tidak jarang diragukan.